Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

5 Days in Malang City

Gambar

Menangis bersama Kenangan

Terkenang sebuah kisah Yang melekat dalam ingatan Tentang dua bocah kecil Yang hangat dalam tawanya Menari bersama rerumputan Melompat riang atas permadani hijau Terbang bersama dedaunan Tertawa mengukir sejuta kenangan Tapi kini.... Hanya sebatang turi putih yang kulihat Meninggalkan seulas senyum manis Untuk aku, sahabatnya Kristal-kristal bening ini masih membeku Memenuhi kelopak mataku Menunduk, terduduk diriku Apa yang harus kuperbuat ? Biarkan kulukis kenangan itu, kawan Biar kuterbangkan semua angan kita Biar mentari yang tlah saksikan Segala bintang bintang Yang hiasi persahabatan kita

Pengorbananmu

Saat kegelapan mencekam tubuhku Kau teteskan peluhmu Untuk beriku penerangan Yang kan hiasi mata kecil ini Tercium aroma pahit duniawi Semerbak merasuk jiwa ini Dekap, peluk hangat tubuhmu Sinari sepanjang jalan hidupku Hanya butiran kristal mataku Mengucur, dendangkan lagu Mengalir merdu hiasi malamku Dan tersenyum dikau padaku Sepanjang masa kau menuntunku Menapaki gelap terangnya kehidupan Bersama pelita dari hatimu Meraba, tunjukkan sebuah kebenaran Masih terkenang semua, ibu Masih kuingat semuanya Segala pengorbanan yang tak berbalas Jadi, terimakasih ibu TERIMAKASIH ATAS SEGALANYA

Ketika Petang Datang

Cahaya itu hilang sekejap Petir datang menggertak Menggetarkan hati insani Menusuk akal, menghancurkan segalanya Heran dan bingung menyapaku Ketika mereka hanya diam terpaku Mereka yang tak kunjung sadar Akan kegelapan yang mencekam negeri Kemana lagi cahaya itu, kemana ? Hentikan kehancuran ini Hentikan kerusakan ini Kerena aku tak mau Melihat kegelapan tertawa lagi

Menyapa Cakrawala

Awan menaungi hidupku Berlari menggapai puncak tertinggi Diantara permadani hijau Mengukir harapan, melukis sejuta mimpi Mentari turut bersorak Memacu segala semangat Angin kan terbangkan impian perlak Yang kan kugapai suatu saat Berlarilah Teruslah berlari Terjanglah segala topan dan badai Dakilah gunung tertinggi Dan bersiaplah, tuk hari esok yang lebih baik

Rencana vs Rencana

Mentari masih tertidur di balik peraduannya, namun seorang bocah sudah terjaga dari tidurnya, segera ia mengambil air wudhu dan bergegas melaksanakan shalat tahajud. Bocah itu adalah Arif, sudah termasuk kebiasaannya untuk bangun malam dan menunaikan shalat tahajud. Lihatlah, dari bola matanya berjatuhan tetes air. Ingatannya kembali menerjang tentang kejadian di madrasah kemarin siang.