Saatnya Menata Hati

Kini telah terpetak rak baru
Tempatku menyimpan lembaran-lembaran usang
Hingga nanti ketika waktunya tiba,
Satu persatu lembaran itu akan terbuka kembali, ungkapkan semua
Sudah kuputuskan, aku tak akan lagi mengikat lembaran-lembaran itu
Aku akan menatanya, tentu, menjadi sebuah mozaik perasaan yang indah

Perlahan, aku belajar untuk berdamai dengan rasa ini
Karena nanti, pada akhirnya pun,
Hanya takdir-Nya yang akan menggurat cerita ini
Kini aku mulai belajar tersenyum pada dunia
Mencoba menghias hati anugerah dari-Nya
Maka, kutitipkan permata kecil ini pada-Nya, sang pemilik hati ini
Hingga saatnya nanti, jikalau takdir-Nya berkata,
Ada kamu, seorang yang rela untuk menuntun diriku yang kotor ini
Tuk belajar membersihkan diri, menjadi hamba-Nya yang lebih baik
Ada kamu, yang mampu meyakinkan ayah ibu
Tuk menjagaku dengan segenap hati dan kemampuanmu
Ada kamu, yang mau menggenggam erat tanganku
Tuk memasuki surga-Nya bersamamu
Ada kamu,
Yang rela menghabiskan sisa usiamu, bersamaku..

Semoga Allah mengizinkan kita untuk bertemu,
dan bersama, berjalan menuju surga-Nya....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Tradisi di Kebumen

Kongsi Dagang Negara-negara di Eropa