Beberapa Tradisi di Kebumen


Assalamu’alaikum,
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam !, dimanapun kalian berada.
Penulis akan menceritakan suatu hal, nih. (apa ? apa yaa apa yaa apa dong). Ya, penulis akan menceritakan tentang beberapa tradisi yang terdapat di wilayah Kebumen, Jawa Tengah. Sepertinya nama daerah ini kurang  famous, ya di telinga kalian, jadi akan sedikit penulis jelaskan tentang daerah ini. Kebumen adalah sebuah daerah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Tepatnya terletak di sebelah timurnya Kab Cilacap atau sebelah baratnya Kab Purworejo, dan juga sebelah utaranya Samudra Hindia, jadi tentu saja Kebumen merupakan daerah yang memiliki banyak pantai. Cukup dulu perkenalannya, melanjut pada topik yang akan kita bahas, tradisi-tradisi yang terdapat di Kabupaten Kebumen.
1.       SEDEKAH BUMI
Sedekah bumi dilaksanakan berkaitan untuk memberi persembahan kepada arwah leluhur atau penguasa jagat yang mbahu rekso. Tradisi sedekah bumi telah ada sebelum Islam berkembang di pulau Jawa seiring kebudayaan Hindu-Budha. Sedekah bumi dalam pandangan sebagian masyarakat muslim merupakan aktifitas yang mendekati kepada perbuatan syirik sehingga perlu dihilangkan atau diubah dengan pola yang lebih Islami. Akan tetapi sedekah bumi merupakan tradisi yang telah lama mengakar sehingga merupakan hal yang sulit untuk menghilangkannya. Aktifitas sedekah bumi menarik untuk ditelaah karena didalamnya terdapat akulturasi budaya. Upacara sedeakah bumi  biasanya didasarkan pada keyakinan atau dorongan naluri yang kuat atau adanya perasaan kuatir akan hal-hal yang tidak diinginkan (malapetaka), tetapi kadang-kadang juga hanya merupakan suatu kebiasaan rutin saja yang dijalankan sesuai dengan  keagamaan atau tradisi yang berlaku.
Kenyataan lain yang membuktikan bahwa upacara sedekah bumi telah tersentuh oleh ajaran Islam seperti masuknya unsur tahlil, dzikir, penentuan waktu dan maksud penyelenggaraan yang dikaitkan dengan hari besar Islam mengakibatkan efek sedekah bumi terkadang mampu menimbulkan getaran emosi keagamaan.
2.       PENGUNDUHAN SARANG BURUNG LAWET
Lawet atau yang biasa kita kenal sebagai burung Walet, merupakan mascot dari Kabupaten Kebumen. Kegiatan pengunduhan sarang burung lawet dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun pelaksanaannya  diawali dengan ritual doa, serta kesenian daerah berupa lengger, wayang kulit tanpa kelir di goa tiruan Pantai Karangbolong dengan lakon Rama Tambak. Upacara dilaksanakan menggunakan kalender Jawa pada bulan kesembilan.
3.       INGKUNGAN  SURAN
Upacara selamatan dalam rangka memperingati seorang tokoh ulama besar jawa yang bernama Syech Ibrahim Asmoro Kondi. Pelaksanaannya pada bulan Syura /Muharam yang jatuh pada Jum’at Kliwon atau kalau tidak ada hari Jum’at Kliwon pada bulan itu, maka  dilaksanakan pada hari Jum’at Pon. Peserta adalah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer baik itu muslim, non muslim, penduduk asli maupun pendatang yang sudah menikah atau pernah menikah dan para keturunan yang ada di luar daerah. Setiap tahun jumlah peserta meningkat .Tahun 1995 oleh MURI dijadikan Event Budaya Tumpengan dan Ingkung terbanyak se Indonesia yaitu 4557 buah.
4.       KIRAB PUSAKA
Kirab atau semacam arak-arakan yang dilakukan setiap Jum’at Kliwon pada bulan Muharram. Acara ini bertujuan untuk melestarikan, merawat, dan menjaga benda-benda pusaka peninggalan zaman kerajaan. Kirab biasanya dimulai dari desa Candi, Karanganyar sampai dengan Rumah Sakit Medika desa Jatiluhur, Karanganyar.
5.       PACUAN KUDA
Merupakan acara rutin yang digelar pada sekitar bulan Syawal, beberapa hari setelah Lebaran. Acara ini bertujuan untuk memeriahkan Idul Fitri. Biasanya para penunggang kuda datang dari wilayah sekitar Kebumen, seperti Purworejo, Banyumas, dll. Bahkan, ada beberapa penungggang yang datang dari daerah jauh. Pacuan kuda ini merupakan acara yang ditunggu masyarakat Kebumen, bahkan acara ini membuat jalan ke Pantai Ambal ( tempat acara ini) yang biasanya tidak macet, menjadi macet.
6.       BERJANJENAN
Merupakan acara pembacaan kitab Al Barzanji sekaligus melantunkan shalawat-shalawat pada Rasulullah SAW. Biasanya diadakan pada malam Jum’at. Acara ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa Rasulullah SAW, sekaligus meneladani perilakunya.
7.       YASINAN
Pembacaan surah Yasin pada setiap malam Jum’at. Acara ini terkadang dilakukan di masjid desa setempat ataupun di rumah-rumah warga secara bergilir. Tujuan aca ini adalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, sekaligus mendoakan sanak saudara yang telah tiada.
Banyak bukan, tradisi-tradisi yang masih melekat di daerah ini ? Sebenarnya masih ada pula tradisi- tradisi seperti mauludan (memperingati maulid nabi), rajaban (memperingati isra’ mi’rajnya Rasulullah), sura( memperingati bulan Muharram atau tahun baru islam), yang mungkin kalian pun sangat mengenal tradisi-tradisi itu.
Kalau kamu, apa tradisi-tradisi di daerahmu ? J
Sekian dari penulis, kurang lebihnya mohon maaf.
Semoga Bermanfaat !
Sumber
-Website Pemda Kebumen ( http://kebumenkab.go.id) )
-Pengalaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kongsi Dagang Negara-negara di Eropa