Sunan Gunung Jati ? Fatahillah ?
Assalamu’alaikum,
Ya, kembali lagi dengan penulis
di blog ini (eaaaa :v). Jadi kali ini
penulis akan mengajak kalian untuk berpikir dan menganalisis suatu hal. (apaaaa
?). Yang pasti hal ini akan membantu menambah pengetahuan kalian. Kali ini
nggak akan terlalu panjang, tetapi penulis akan mulai menceritakan awal
mulanya.
Pada sekitar tahun 1450, lahirlah
seorang ulama besar bernama Syarif Hidayatullah, yang nantinya akan dikenal
sebagai Sunan Gunung Jati. Ia adalah seorang anak dari Syekh Maulana Akbar (ada
yang mengatakan ia berasal dari India, adapula yang mengatakan ia berasal dari
Mesir. Ibunya merupakan keturunan dari Kerajaan
Pajajaran yang bernama Nyai Rara Santang. Tetapi ia tidak tertarik untuk
meneruskan takhta Kerajaan Pajajaran, ia lebih memilih untuk berdakwah di Pulau
Jawa, sehingga akhirnya ia pun pernah menjabat sebagai seorang sultan dari
Kesultanan Cirebon. Menurut nasab dari ayahnya ia masih merupakan keturunan ke-22
dari Nabi Muhammad SAW.
Di suatu tempat lahirlah seorang
anak, bernama Maulana Fadhilah, seorang keturunan dari Kerajaan Pasai. Ayahnya
bernama Mahdar Ibrahim, seorang mufti Kerajaan Pasai. Menurut nasab ayahnya, ia
pun masih merupakan keturunan dari Rasulullah SAW yang ke-23. Sedangkan ibunya bernama Syarifah Siti
Musalimah. Ia dibesarkan di lingkungan Kerajaan Pasai, tetapi akhirnya ia
merantau ke Malaka lalu kemudian merantau ke Jawa, sempat beberapa kali ia
kembali ke Pasai. Seorang yang memiliki semangat belajar tinggi, terutama guna
mendapatkan ilmu militernya yang sangat hebat. Dengan ilmu yang diperolehnya
dan persenjataan dar negeri leluhurnya, Fadhilah berhasil menaklukkan Portugis
yang berkuasa di Sunda Kelapa, setelah beberapa kali perlawanan yang gagal.
Karena keberhasilannya ini, ia pun digelari Fatahillah, yang artinya kemenangan
dari Allah.
Nah, mari kita mulai membahas
masalahnya. Jadi, ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa Syarif
Hidayatullah dan Maulan Fadhilah merupakan orang yang sama. (Bagaimana bisa ?).
Mari kita uraikan satu persatu. Terlihat bahwa mereka berdua merupakan
keturunan dari Rasulullah SAW( kakeknya Syarif merupakan saudara kandung dari
kakek buyutnya Fadhilah) tetapi, tentu saja mereka merupakan dua orang yang
berbeda satu generasi. Sehingga saat Fatahillah ini merantau ke Jawa ia pun
bertandang ke kerajaan pamannya yaitu Sunan Gunung Jati di Cirebon. Pada masa
itu, Kerajaan Demak sedang gencar-gencarnya dalam perlawanan terhadap Portugis
di Batavia, akhirnya, Sunan Gunung Jati pun mengutus Fatahillah untuk turut
membantu Demak. Saat itu, armada perang Demak dipimpin oleh raja kedua Kerajaan
Demak yang bernama Pati Unus. Mulanya, Demak sempat terdesak hingga menyebabkan
tewasnya Pati Unus, maka Fatahillah pun menggantikan Pati Unus sebagai pemimpin
armada Demak. Dengan bekal ilmunya, Fatahillah beserta pasukannya dapat
menaklukkan Portugis di Batavia pada 22 Juni 1527 M, yang menjadi cikal bakal
Hari Jadi Jakarta.
Fatahillah pun akhirnya menjadi
menantu dari Sunan Gunung Jati. Pada tahun 1568 Sunan Gunung Jati wafat,
sedangkan cucunya yang bersiap menggantikan posisinya sebagai Sultan Kesultanan
Cirebon telah wafat terlebih dahulu ( Pangeran Adipati Cirebon), maka
Fatahillah pun diangkat sebagai sultan menggantikan Sunan Gunung Jati. Sehingga
masyarakat Cirebon sering menyebutnya Sunan Gunung Jati II, mungkin karena
mereka berdua memiliki karakter yang mirip, semangat pantang menyerahnya dalam
menyebarkan agama Islam, hubungan mereka berdua pun sangat dekat. Karena inilah
beberapa orang menganggap mereka berdua adalah orang yang sama. Makam pun
terletak berdekatan, tetapi tetap saja, walaupun berdekatan, dua makam itu
tetap berbeda, bukan ?. Selain itu, Fatahillah hanya memimpin Cirebon selama
2 tahun saja karena ia segera menyusul
pamannya Sunan Gunung Jati menghadap Sang Khalik
Berikut ini perbedaan antara
Sunan Gunung Jati dan Fatahillah
SUNAN GUNUNG JATI
|
SUNAN GUNUNG JATI II
|
Terlahir dengan nama Syarif Hidayatullah
|
Terlahir dengan nama Maulana Fadhillah
|
Lahir di Mesir/Champa tahun 1448
|
Lahir di Pasai tahun 1471
|
Putra Syarif Abdullah/sultan Mesir/Champa
|
Putra Mahdar Ibrahim ( Mufti kesultanan Pasai )
|
Anggota majelis Walisongo generasi ke 3, 4 dan 5
|
Anggota majelis Walisongo generasi 4, 5 dan 6
|
Berusia 120 tahun
|
Berusia 99 tahun
|
Bergelar Kanjeng Sunan Jati Purbo Panetep Panotogomo Auliya
Alloh Kutubid Jaman Khalifatur Rosululloh, SAW
|
Bergelar Laksamana Khoja Hasan/Fatahillah/Tubagus
Pasai/Wong Agung Pasai/Sunan Gunung Jati II
|
Nah, dari uraian yang penulis
jelaskan, kalian dapat menyimpulkan sendiri, bukan ? Siapakah Sunan Gunung Jati
dan Fatahillah itu ?
Semoga Bermanfaat !!!
Referensi :
Komentar
Posting Komentar